istilah istilah

v Pendekatan Kontingensi

  1. Definisi Pendekatan Kontingensi

Pendekatan kontingensi merupakan sebuah cara berfikir yang komparatif (berdasarkan perbandingan) baru diantara teori-teori manajemen yang telah dikenal. Manajemen kontingensi berupaya untuk melangkah keluar dari prinsip-prinsip manajemen yang dapat diterapkan dan menuju kondisi situasional. Salah seorang penulis manajemen kontingensi yang bernama Fred Luthans menyatakan, “pendekatan-pendekatan tradisional dalam bidang manajemen, tidak salah atau keliru, tetapi dewasa ini mereka tidak terlampau cocok. Terobosan baru terhadap teori dan praktik manajemen dapat kita temukan pada pendekatan kontingensi.”

Apabila dirumuskan secara formal, pendekatan kontingensi adalah merupakan suatu upaya untuk menentukan melalui kegiatan riset, praktik, dan teknik manajerial mana yang paling cocok dan tepat dalam situasi-situasi tertentu.

Maka menurut pendekatan kontingensi situai-situasi yang berbeda mengharuskan adanya reaksi manajerial yang berbeda pula.

  1. Parameter Pendekatan Kontingensi

Pada bagian ujung dari spectrum (parameter pendekatan kontingensi) teori X dan teori Y hanya memanfaatkan dua macam faktor :

  1. Pekerjaan
  2. Sifat manusia sebagai parameter organisasi

Raymond A. Katzell dalam sebuah makalahnya yang berjudul “Contrasting System Work Organization”, mengemukakan adanya lima macam parameter situasional :

  1. Besar kecilnya organisasi yang bersangkutan
  2. Tingkat interaksi dan interpendansi para anggota organisasi
  3. Kepribadian para anggota organisasi
  4. Tingkat kongruensi atau disparitas antara tujuan organisasi dan tujuan para karyawan organisasi yang bersangkutan
  5. Siapa saja dalam organisasi yang bersangkutan memiliki kemampuan dan motivasi yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan-tindakan guna mencapai sasaran organisasi tersebut.

III. Ciri-ciri Pendekatan Kontingensi

Beberapa ilmuan manajemen tertarik pada pemikiran kontingensi, hal itu karena merupakan sebuah kompromis yang dapat dimanfaatkan antara pendekatan sistematik dan apa yang dapat dinamakan perspektif situasional murni.

Pendekatan sistematik kerapkali dikritik orang karena pendekatan tersebut bersifat terlampau umum atau abstrak walaupun pandangan situasional murni yang mengasumsi bahwa setiap situasi kehidupan nyata memerlukan suatu pendekatan yang sangat berbeda telah dinyatakan orang sebagai hal yang terlampau spesifik.

  1. Ada tiga macam pendekatan kontingensi :

1) Model kepemimpinan kontingnsi dari Friedler

2) Model tida dimensi kepemimpinan dari Reddin

3) Model kontinum kepemimpinan dari Robert Tanenbaum dan Warren Schmidt

Penjelasan :

1) Model kepemimpinan Friedler (1967) disebut sebagai model kontingensi karena model tersebut beranggapan bahwa kontribusi pemimpin terhadap efektifitas kinerja kelompok tergantung pada cara atau gaya kepemimpinan (leadership style) dan kesesuaian situasi (the favourableness of the situation) yang dihadapinya.

Menurut Friedler, ada 3 faktor utama yang mempengaruhi kesesuaian situasi dan ketiga faktor ini selanjutya mempengaruhi keefektifan pemimpin.

Ketiga faktor itu adalah :

  1. Hubungan antara pemimpin dan bawahan
  2. Struktur tugas
  3. Kekuatan posisi

Penjelasan :

1.1 Menjelaskan sampai sejauh mana pemimpin itu dipercaya dan disukai oleh bawahan, dan kemampuan bawahan untuk mengikuti petunjuk pemimpin.

2.1 Menjelaskan sampai sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi didefinisikan secara jelas dan sampai sejauh mana definisi tugas-tugas tersebut dilengkapi dengan petunjuk yang rinci dan prosedur yang baku.

3.1 Menjelaskan sampai sejauh mana kekuatan atau kekuasaan yang dimiliki pemimpin karena posisinya diterapkan dalam organisasi untuk menanamkan rasa memiliki akan arti penting dan nilai dari tugas-tugas mereka masing-masing.

2) Model tiga dimensi ini menghubungkan tiga kelompok gaya kepemimpinan yaitu :

  1. Gaya Dasar
  2. Gaya Efektif Dalam satu kesatuan
  3. Gaya Tidak efektif

ü Kelompok Gaya Dasar

  1. Separated (pemisah)
  2. Dedicated (pengabdi)
  3. Related (penghubung)
  4. Lufegrated (terpadu)

ü Kelompok Gaya Efektif

  1. Bureaucrat (birokrat)
  2. Benevolent autocrat (otokrat bijaksana)
  3. Developer (pengembang)
  4. Execlutive (eksekutif)

ü Kelompok Gaya Tidak efektif

  1. Deserter (pelan)
  2. Autocrat (otokrat)
  3. Missionary (penganjur)
  4. Compromiser (kompromis)

3) Kontinum (Robert Tanenbaum dan Warren Schmidt)

Kedua ahli ini menggambarkan gagasannya bahwa ada dua bidang pengaruh yang ektrem :

  1. Bidang pengaruh pimpinan
  2. Bidang pengaruh kebebasan bawahan

1.1 ) Pemimpin menggunakan otoritas dalam gaya kepemimpinannya

2.1 ) Pemimpin menunjukkan gaya yang demokratis.

  1. Pelajaran yang Dapat Diambil dari Pendekatan Kontingensi

Walaupun belum dikembangkan secara sempurna, pendekatan kontingensi merupakan suatu tambahan yang amat bermanfaat bagi pemikiran manajemen karena ditekankan oleh hal-hal yang bersifat situasional.

Manusia, organisasi, dan problem bersifat terlampau kompleks untuk membenarkan pemikiran yang hanya dititikberatkan pada prinsip-prinsip universal manajemen.

Begitu pula dapat kita katakan bahwa pemikiran kontingensi merupakan suatu perluasan praktis dari pendekatan sistematik. Dengan mengasumsi bahwa pemikiran sistematik merupakan suatu kekuatan sistesis yang mempersatukan dalam pemikiran manajemen, pendekatan kontingensi menjanjikan suatu pengarahan ke arah praktikal.

Pengertian Variabel , Jenis jenis variable

Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, kita akan mmeperoleh lebih mudah memahami permasalahan. Hal ini dikarenakan kita seolah-olah seudah mendapatkan jawabannya. Biasanya bentuk soal yang menggunakan teknik ini adalah soal counting (menghitung) atau menentuakan suatu bilangan. Dalam penelitian sains, variable adalah bagian penting yang tidak bisa dihilangkan.

JENIS JENIS VARIABEL :

–     Variabel Independen

Variable ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, atau Variable Bebas.

Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Eksogen.

Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat).

Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain.

Contoh :

“Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan…”

–     Variabel Dependen

Sering disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Konsekuen, Variabel Efek, Variabel Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel Tergantung.

Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Indogen.

Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent.

Contoh :

“Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan…”

–     Variable Moderator

Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (Memperkuat dan Memperlemah) hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat.

Variabel Moderator disebut juga Variabel Independen Kedua.

Contoh :

hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen :

Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar.

–     Variabel Intervening

Variabel Intervening adalah Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat, tetapi Tidak Dapat Diamati dan Diukur.

Variabel ini merupakan variabel Penyela/Antara yang terletak diantara Variabel Bebas dan Variabel Terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat.

Contoh :

Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal.

–     Variabel Kontrol

Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.

Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental.

Contoh :

Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal.

Home

Posts RSS

Comments RSS

Edit

Tuesday, October 26, 2010

Job Design (M SDA)

Pengertian Job Design:

  • pengertian job design adalah suatu pendekatan didalam suatu pekerjaan yang dilakukan dengan sedemikian rupa untuk memetik minat pekerja dengan mengadakan job enlargement yaitu praktek untuk memperluas isi daripada suatu pekerjaan yang meliputi jenis dan tugas dalam tingkat yang sama dan job enrichment yaitu praktek yang memberikan karyawan tingkat kebebasan yang lebih tinggi terhadap perencanaan dan pengorganisasian melalui implementasi kerja dan evaluasi hasil. (menurut Greenberg dan Baron (1996 : 163). Petra Christian University Library (www.digilib.petra.ac.id)
  • Desain pekerjaan (job design)adalah fungsi penetapan kegiatan kerja seorang atau sekelompok karyawan secara organisasional.
  • Job design adalah proses yang menghubungkan tugas khusus dengan pekerjaan dan menentukan teknik, peralatan, dan prosedur yang harus digunakan untuk melakukan pekerjaan itu
  • konsep tentang job design dengan pendekatan motivasi adalah model survei Diagnostik Pekerjaan Hackman-oldman yang mengkombinasikan lima variabel karakteristik pekerjaan. Dengan menggunakan pendekatan ini organisaai dapat mendesign pekerjaan dengan menggunakan karakteristik pekerjaan sebagai dasar kategori. Namun, sejalan dengan perubahan dan kebutuhan terutama pada era globalisasai, konsep hackman-oldman tidak mampu seluruhnya menjawab tantangan tersebut, untuk itu perlu diadakan modifikasi konsep job design. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan model dan pendekatan job design dari setiap organisasi. Model baru ini muncul sebagai akibat dari pengaruh lingkungan dan munculnya kebutuhan baru dalam proses job design dari setiap organisasi tersebut. Namun model apapun yang digunakan oleh tiap organisasi tersebut, job design harus mampu mengakomodir kebutuhan individu dan organisasi dan mampu mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Bahasan Artikel New Model of Job Design (www.scribd.com)
  • Job design dikaji dikaji melalui pendekatan scientific management. Atau terngiang satu tambahan kata saja di depan job design.efisiensi job design.

Dalam mencapai efisiensi yang tinggi seorang tenaga kerja dituntut untuk menguasai pekerjaannya. Bagaimana bisa si A mengurangi biaya produksi sepatu andai beliau tidak menguasai bagaimana cara memproduksi sepatu. Minimalisasi atau efisiensi job design diperoleh bila tenaga kerja yang bersangkutan hanya menangani suatu jenis pekerjaan tertentu dan tidak berganti. Ini berarti dilakukan spesialisasi tenaga kerja untuk setiap jenis pekerjaan. Seperti si B, yang hanya bekerja menangani administrasi kredit. Dengan spesialisasi pekerja dapat mengenal benar tugasnya sehingga memberikan output lebih baik dan tingkat kesalahan yang minimal. (id.shvoong.com)

Tujuannya untuk mengatur penugasan kerja supaya dapat memenuhi kebutuhan organisasi.

Teori Karakteristik Tugas

Teori Karakteristik Tugas (task characteristic theory), yaitu upaya untuk mengidentifikasi karakteristik tugas pekerjaan, bagaimana gabungan karakteristik itu membentuk pekerjaan-pekerjaan yang berbeda, dan hubungan karakteristik itu dengan motivasi, kepuasan, dan kinerja karyawan.

Model Karakteristik Pekerjaan

Model Karakteristik Pekerjaan(JCM-Job Characteristics Model) dari Hackman dan Oldham adalah mengidentifikasi lima karakteristik pekerjaan dan hubungannya dengan hasil pribadi dan hasil kerja.

Menurut JCM, setiap pekerjaan dapat dideskripsikan ke dalam lima dimensi pekerjaan inti, yang dideskripsikan sebagai berikut :

  1. Keanekaragaman keterampilan : Sejauh mana pekerjaan itu menuntut keragaman kegiatan yang berbeda sehingga pekerja itu dapat menggunakan sejumlah keterampilan dan bakat yang berbeda.
  2. Identitas tugas : Sejauh mana pekerjaan itu menuntut diselesaikannya seluruh potongan kerja secara utuh dan dapat dikenali.
  3. Pentingnya tugas : Sejauh mana pekerjaan itu mempunyai dampak yang cukup besar pada kehidupan atau pekerjaan orang lain.
  4. Otonomi : Sejauh mana pekerjaan itu memberikan kebebasan, ketidaktergantungan, dan keluasan yang cukup besar ke individu dalam menjadualkan pekerjaan itu dan dalam menentukan prosedur yang digunakan menyelesaikan kerja itu.
  5. Umpan balik : Sejauh mana pelaksanaan kegiatan pekerjaan yang dituntut oleh pekerjaan itu menghasilkan perolehan atas informasi yang langsung dan jelas oleh individu mengenai keefektifan kinerjanya.

Model Pemrosesan Informasi Sosial

Model Pemrosesan Informasi Sosial(SIP-Sosial Information processing Model) adalah orang menanggapi pekerjaannya seperti yang dipersepsikan bukannya menanggapi pekerjaan objektif itu sendiri.

TUGAS KULIAH

PENGARUH KEPUASAN DENGAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN ANTARA KESESUAIAN KERJA INDIVIDU DAN PRESTASI KERJA SERTA KEPUASAN KERJA

Pendahuluan

Komunikasi sangat penting untuk semua fungsi organisasi. Sistem mekanis umumnya diaktifkan dan dikoordinasikan melalui impuls listrik. Organisasi, namun, berbeda. Sebagai sistem sosial, mereka diaktifkan dan dikoordinasikan melalui komunikasi. Namun demikian, untuk menjadi operasional bermakna, perspektif yang spesifik dari organisasi pentingnya komunikasi diperlukan. Aspek tertentu komunikasi dan mereka Asosiasi untuk konstruksi lain organisasi harus menyelidiki dan memahami (Piccolo [40] dan Colquitt, 2006; [7] Chien, 2004; [45] Requena, 2003; [19] Goris et al., 2002; [44] Roberts dan O’Reilly, 1979). Dengan demikian, studi ini memiliki satu dorongan dasar: untuk mengeksplorasi dampak kepuasan dengan komunikasi pada individu-pekerjaan harmoni asosiasi dengan kinerja kerja dan kepuasan kerja.

[44] Roberts dan O’Reilly (1979, hal 42) telah menunjukkan perlunya kekhususan dalam menyelidiki komunikasi dalam organisasi dengan menyatakan bahwa “teori-teori yang relevan untuk komunikasi dalam organisasi tidak dapat dikembangkan sampai aspek komunikasi organisasi ditentukan dan beberapa berkorelasi mereka diidentifikasi”. Untuk menentukan aspek ini dan berkorelasi mereka, para peneliti dan praktisi manajemen kebutuhan harus selektif dalam pendekatan mereka untuk komunikasi dalam organisasi. Akibatnya, teori organisasi dan manajer telah mengembangkan beberapa “kontingensi” model untuk membantu mereka menjadi spesifik. Model kontingensi berniat untuk merespon situasi tertentu dan kepada individu spesifik. Mereka juga berusaha untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan kualitas kehidupan kerja. Seperti yang dinyatakan oleh [52] Stoner (1982, halaman 54), pendekatan manajemen kontingensi mempertimbangkan itu, “tugas manajer adalah untuk mengidentifikasi teknik yang akan, dalam situasi tertentu, dalam keadaan tertentu, dan pada waktu tertentu, terbaik berkontribusi dalam pencapaian tujuan pengelolaan”. Salah satu pendekatan ini kontingensi adalah individu-pekerjaan desain model, juga dikenal sebagai Model karakteristik pekerjaan – JCM (Hackman [24] dan Lawler, 1971; [26] Hackman dan Oldham, 1976, [27] 1980). JCM mengusulkan bahwa kecocokan antara pertumbuhan kebutuhan individu dan memotivasi karakteristik pekerjaan sedang dilakukan dapat menghasilkan tingkat tinggi kinerja dan kepuasan. Dengan demikian, tingkat tinggi kinerja dan kepuasan diprediksikan untuk pertumbuhan tinggi membutuhkan kekuatan individu dalam lingkup tinggi pekerjaan dan rendahnya pertumbuhan memerlukan individu dalam lingkup rendah pekerjaan. Model ini unik untuk praktisi manajemen dalam setidaknya dua cara: opsi ini menspesifikasi kecocokan antara kebutuhan individu dan karakteristik dari pekerjaan tertentu; dan menekankan output variabel kinerja dan kepuasan.

[54] Torraco (2005) mengakui bahwa JCM telah memiliki pengaruh yang gigih pekerjaan desain praktik dan telah mengumpulkan jumlah yang mengesankan penelitian terkait. Proposisi tertentu menyarankan bahwa hasil pertandingan antara individu pertumbuhan kebutuhan dan karakteristik pekerjaan di tingkat tinggi kinerja dan kepuasan telah menerima dukungan (Farias [14] dan Varma, 2000; [20] Goris et al., 2000; [17] goreng, 1991; [49] Spector dan Jex, 1991; [18] goreng dan Ferris, 1987; [48] Spector, 1985). Namun, penelitian lain menunjukkan hasil yang tidak konsisten dengan JCM. Misalnya, kajian pustaka yang dilakukan oleh [21] Graen et al. (1986) mengungkapkan bahwa sepuluh 21 tes mengenai hubungan antara individu-pekerjaan harmoni dan kepuasan kerja itu secara statistik tidak signifikan. 13 studi tentang hubungan antara individu-pekerjaan harmoni dan kinerja kerja, hanya tiga menunjukkan signifikans. Menerapkan univariat dan multivarian hirarkis dikelola beberapa analisis regresi, [53] Tiegs et al. (1992) ditemukan tidak ada dukungan untuk pertumbuhan kebutuhan kekuatan sebagai moderator JCM. Selain itu, dalam sebuah review 31 studi kasus dan percobaan, [28] Kelly (1992) ditemukan hanya terbatas dukungan untuk pertumbuhan kebutuhan kekuatan sebagai moderator JCM.

Karena melaporkan hasil yang tidak konsisten, pendekatan-pendekatan baru untuk menyelidiki JCM muncul. [28] Kelly (1992) mengusulkan apa yang disebutnya model twin-track pekerjaan desain ulang. Pendekatannya menghindari membatasi studi desain ulang ke variabel-variabel yang ditentukan dalam JCM. Menyediakan untuk menambahkan berbagai faktor-faktor penentu hasil mungkin, termasuk ekstrinsik motivasi karyawan, pekerjaan harapan, valensi jenis hadiah yang berbeda, dan peran penetapan sasaran. [14] Farias dan Varma (2000) mengusulkan suatu pendekatan terpadu untuk bekerja dan desain dengan mempertimbangkan pekerjaan karakteristik Model, sistem Sociotechnical, dan rekayasa ulang usaha Model. Mengadopsi pendekatan lengkung untuk mempelajari JCM, [6] Champoux (1992, ms. 107) melaporkan bahwa hasil penyelidikan nya menunjuk “… untuk menambahkan efek yang lengkung lingkup pekerjaan ke pekerjaan karakteristik teori dasar”. [59] Zeffane (1994) dieksplorasi efek relatif tugas karakteristik dan karakteristik yang berkaitan dengan demografi, struktur sub unit, teknologi, ketidakpastian dan kinerja kelompok kerja pada kepuasan kerja. Hasil penyelidikan nya menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan tugas dan konstruksi organisasi lain, seperti komunikasi dan hubungan interpersonal, dapat mempengaruhi kepuasan kerja.

Peneliti lain, termasuk Porter [42] et al. (1975), [8] Clayton (1981) dan [5] Brousseau (1983), telah menyarankan bahwa reaksi individu atau pekerjaannya mungkin dipengaruhi tidak hanya oleh sifat dari pekerjaan dan kebutuhan nya tetapi juga oleh sifat pekerjaan konteks atau organisasi “lingkungan” sekitar pekerjaan. Selaras dengan saran ini, [40] Piccolo dan Colquitt (2006, ms 337) ditemukan “pemimpin dapat mempengaruhi dianggap inti karakteristik tingkat dengan mengubah bahasa, citra, dan simbol-simbol yang digunakan untuk berkomunikasi arti pada pekerjaan”. Variabel-variabel lainnya seperti organisasi politik, hubungan interpersonal, komunikasi ke bawah, keamanan, membayar, dan perlu untuk kemerdekaan juga telah ditunjukkan untuk moderat hubungan individu-pekerjaan harmoni dengan kinerja dan/atau kepuasan ([55] Vigoda, 2000; [20] Goris et al., 2000; [8] Clayton, 1981; [37] Oldham et al., 1976). Akibatnya, pendekatan yang moderat untuk mempelajari JCM, yang, seperti yang dijelaskan oleh [60] Zedeck (1971), adalah cara yang sistematis untuk menyelidiki cara bagaimana aspek organisasi dan individu mengerahkan pengaruh mereka dan mengubah hubungan antara variabel target, dapat mengakibatkan bermanfaat ketika mencoba untuk memahami fungsi JCM. Penelitian ini mengeksplorasi efek moderat kepuasan dengan komunikasi pada Model karakteristik pekerjaan.

[22] Griffin (1980) dan [30] Jenkins (1977) berteori bahwa variabel yang diferensial mempengaruhi kinerja dan kepuasan menjadi moderator potensi kinerja kepuasan hubungan. [23] bruto (1978) menunjukkan bahwa yang masuk akal dari hipotesis mungkin didorong oleh apa yang diketahui tentang sifat hubungan moderator potensial untuk variabel yang berbeda dari model sedang diselidiki. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kepuasan dengan komunikasi berkorelasi dengan tingkat tinggi kinerja kerja dan kepuasan kerja ([7] Chien, 2004; [45] Requena, 2003; [11] Coopman, 2001; [32] Llozor et al., 2001; [35] Miles et al, 1996; [9] Clampitt dan Downs, 1993; [12] Downs, 1988; [41] Pincus, 1986). Oleh karena itu, proposisi bahwa kepuasan dengan komunikasi mungkin moderat hubungan individu-pekerjaan harmoni dengan kinerja dan kepuasan masuk akal.

Penelitian ini mengusulkan bahwa kepuasan dengan komunikasi akan berinteraksi dengan lingkup pekerjaan kedua dan pertumbuhan perlu kekuatan untuk memprediksi kinerja kerja dan kepuasan kerja, seperti yang digambarkan dalam gambar 1 [angka dihilangkan. Lihat artikel gambar.]. Dengan demikian, dipelajari hipotesis dua berikut:

H1. Komunikasi kepuasan secara signifikan akan moderat Asosiasi antara individu-pekerjaan harmoni dan kinerja kerja.

H2. Komunikasi kepuasan secara signifikan akan moderat hubungan antara individu-pekerjaan harmoni dan kepuasan kerja.

Metodologi

Sampel

Secara total, 629 karyawan dari kedua perusahaan, Y dan Z, terletak di wilayah metropolitan yang luas dari bagian selatan dari Amerika Serikat, membentuk sampel asli. Tidak termasuk adalah 17 karyawan karena perjalanan bisnis, penyakit, atau liburan. Dengan demikian, 612 individu yang melibatkan manajer 102 dan 510 non-manajer merupakan sampel penelitian ini. Perusahaan Y, dengan 27 karyawan, adalah kantor pusat perusahaan manufaktur yang menghasilkan garis komprehensif pelumas kualitas premium tugas berat. Perusahaan Z, dengan 602 karyawan, adalah sebuah divisi dari perusahaan multinasional yang berkaitan dengan penelitian, Desain, rekayasa, dan manufaktur minyak pengeboran produk.

Secara total, 302 peserta (49.35 persen dari sampel) selesai dan kembali instrumen penelitian. Terdapat 249 responden laki-laki dan perempuan 53 responden; 20 persen berada di bawah 30 tahun usia, 54 persen antara 30 dan 39, dan 26 persen selama 39 tahun usia.

Langkah-langkah

Lingkup pekerjaan. Subscale pekerjaan diagnostik survei yang dikembangkan oleh [25], [27] Hackman dan Oldham (1975, 1980) digunakan untuk menentukan tingkat cakupan motivasi potensi Skor (MPS) atau pekerjaan sebagaimana dinilai oleh peserta. Para anggota parlemen mencerminkan persepsi karyawan pekerjaan dalam berbagai hal, identitas, makna, otonomi, dan umpan balik (1 = rendah; 7 = tinggi). Itu adalah ukuran persepsi banyak digunakan lingkup pekerjaan.

Pertumbuhan memerlukan kekuatan. Penelitian ini digunakan format pilihan pekerjaan pekerjaan diagnostik survei untuk mengukur pertumbuhan kebutuhan kekuatan (Hackman [25] dan Oldham, 1975, [27] 1980). Pekerjaan pilihan subscale menyediakan indeks kekuatan tinggi urutan kebutuhan relatif untuk menurunkan kebutuhan pesanan. Ukuran mencerminkan keinginan para karyawan untuk mendapatkan kepuasan pertumbuhan dari pekerjaan mereka (1 = rendah; 7 = tinggi).

Kinerja kerja. Tiga sukat kinerja yang digunakan: kualitas kinerja, jumlah kinerja, dan keseluruhan kinerja kerja. Mereka diperoleh dengan memiliki karyawan, menilai kinerja mereka sendiri dan dengan memiliki atasan mereka menilai mereka. Kedua sumber digunakan dalam skala tujuh-titik dengan 7 menjadi tertinggi dan 1 terendah. Dalam kaitannya dengan kualitas kinerja, peserta diminta untuk menjawab dua pertanyaan berikut: bagaimana Anda akan menilai kualitas kinerja Anda sendiri dalam pekerjaan Anda? Dan, bagaimana Anda berpikir atasan Anda akan menilai kualitas kinerja Anda? Dua pertanyaan-pertanyaan serupa lain bertanya mengenai jumlah kinerja. Selain itu, pengawas diminta untuk menilai kinerja bawahan mereka dalam kualitas dan kuantitas, secara mandiri.

Data performa dikumpulkan menghasilkan (p < 0.01) hubungan yang signifikan antara peringkat diri kualitas kinerja dan peringkat pengawasan kualitas kinerja (r = 0,32). (P < 0.01) hubungan yang lemah tetapi masih signifikan juga ditemukan antara dua ukuran jumlah kinerja (r = 0.19). Untuk tujuan penelitian, agregasi beberapa yang diperlukan. Peringkat pertama, diri peringkat dan pengawasan Partitur digabungkan untuk tiba di langkah-langkah akhir kualitas dan kuantitas kinerja. Kedua, langkah-langkah yang dihitung kualitas dan kuantitas kinerja yang rata-rata untuk mendapatkan penilaian keseluruhan kinerja kerja.

Kepuasan kerja. Indeks deskriptif pekerjaan (JDI) disediakan sarana utama untuk mengukur kepuasan kerja ([47] Smith et al., 1969). Ukuran menilai lima dimensi kepuasan kerja:

kepuasan dengan pekerjaan;

kepuasan dengan membayar;

kepuasan dengan promosi;

kepuasan dengan pengawasan; dan

kepuasan dengan rekan kerja.

Keenam dimensi mengenai keseluruhan kepuasan kerja dicapai dengan menjumlahkan tanggapan untuk dua pertanyaan global, langsung yang termasuk dalam skala Likert-jenis yang dikembangkan oleh Wanous [57] (1974). Melaporkan korelasi antara dua item adalah 0,73.

Kepuasan komunikasi. [43], [44] Roberts dan O’Reilly (1974, 1979) alat komunikasi organisasi ini digunakan untuk mengukur kepuasan komunikasi – dirasakan kepuasan secara keseluruhan dengan komunikasi. Instrumen yang mengukur 15 aspek yang berbeda komunikasi. Namun, disarankan bahwa untuk tujuan penelitian itu akan sesuai untuk memilih hanya orang-orang yang menarik. Penelitian ini menggunakan segi komunikasi kepuasan, yang mengacu pada bagaimana karyawan merasa tentang komunikasi secara umum, termasuk jumlah informasi yang mereka terima, kontak dengan atasan mereka segera dan lain-lain, keakuratan informasi informasi yang tersedia, dll.

Pengumpulan data

Memasukkan langkah-langkah di atas penelitian, kuesioner pra-diuji digunakan untuk pengumpulan data. Setelah mengamankan daftar peserta, bernomor salinan kuesioner ini dibagikan kepada setiap anggota sampel. Masing-masing individu diberitahu bahwa nomor pada kuesioner akan digunakan untuk mencocokkan data statistik hanya dan bahwa tidak seorangpun akan melihat nomor kecuali peneliti. Nomor ini adalah penting untuk kemudian mengidentifikasi responden pengawas dan mengumpulkan pengawasan kinerja appraisals.

Sistem e-mail internal dari masing-masing organisasi berpartisipasi digunakan untuk memberikan instrumen penelitian dan surat pengantar. Selesai kuesioner yang dikirimkan kepada Departemen Manajemen dari Universitas setempat. Secara total, 316 karyawan selesai dan kembali kuesioner. Jumlah ini, ada tujuh nomor identifikasi yang telah dipotong atau terhapus. Dua orang lain yang tidak terjawab. Akibatnya, 307 kuesioner yang bermanfaat. Pengawas kemudian diminta untuk menilai kinerja responden.

Menggunakan nomor yang ditetapkan untuk setiap kuesioner kembali dan bantuan Direktur sumber daya manusia dari setiap perusahaan yang berpartisipasi, atasan langsung dari responden masing-masing diidentifikasi – untuk total 79 Pengawas. Sekali lagi, sistem e-mail internal digunakan untuk memberikan kinerja skala dan bahan-bahan yang terkait untuk pengawas. Evaluasi kinerja kembali langsung ke Universitas.

Selama dua minggu yang diambil oleh Pengawas untuk menilai kinerja karyawan, satu karyawan mengundurkan diri dan satu lagi dipecat. Selain itu, satu pengawas untuk tiga orang yang tidak menanggapi. Oleh karena itu, lima kasus tambahan itu dicabut dari daftar sebenarnya responden, meninggalkan total 302 peserta. Ini adalah individu yang tepat menyelesaikan kuesioner dan untuk siapa pengawas memberikan evaluasi kinerja, tingkat respon 49.35 persen.

Dengan rentang kontrol mulai dari dua sampai delapan bawahan, tak satu pun dari 78 pengawas yang berpartisipasi dalam penilaian kinerja responden diperhitungkan untuk jumlah yang tidak proporsional data dikumpulkan. Tidak ada acara – proyek atau kegiatan – terdeteksi yang mungkin telah mempengaruhi kinerja para peserta selama periode antara saat responden selesai instrumen penelitian dan pengawas waktu dilakukan penilaian kinerja.

Teknik statistik

Analisis regresi moderasi yang digunakan untuk menguji hipotesis dua mengenai efek pengaruh diusulkan kepuasan dengan komunikasi pada hubungan antara individu-pekerjaan harmoni dengan baik kinerja kerja dan kepuasan kerja. [60] Zedeck (1971) dan [10] Cohen dan Cohen (1975), ini dikelola regresi analisis dilakukan oleh kemunduran hasil kerja, kinerja kerja dan kepuasan kerja, pada kombinasi linear peramal, peramal-moderator interaksi dan moderator.

Untuk melakukan analisis, responden dichotomized ke tinggi dan kelompok-kelompok yang rendah pada mereka nilai pada lingkup pekerjaan dan pertumbuhan membutuhkan kekuatan. Median digunakan untuk tujuan ini. Individu yang nilai yang sama atau lebih besar daripada median lingkup pekerjaan dan pertumbuhan yang membutuhkan kekuatan, masing-masing, membentuk kelompok tinggi-kongruen. Kelompok kongruen rendah, demikian juga, dibentuk oleh orang-orang yang nilai yang kurang dari median. Tiga persamaan regresi dikembangkan untuk tes sebagai berikut:

Model 1. Y = + bX

Model 2. Y = bX + cZ

Model 3. Y = bX + cZ + dan dXZ

Dalam persamaan pertama (Model 1), variabel dependen menyusut pada prediksi: pertumbuhan memerlukan ruang lingkup pekerjaan dan kekuatan. Persamaan kedua (Model 2) termasuk prediksi dan moderator yang diusulkan, komunikasi kepuasan. Akhirnya, dalam persamaan terakhir (Model 3), membangun tergantung menyusut peramal, moderator diusulkan dan interaksi prediktor-moderator. Efek yang moderat akan dapat dideteksi jika prediksi-moderator interaksi (Model 3) menyumbang sejumlah kriteria varians setelah kedua-dua peramal dan moderator variabel memasuki persamaan regresi (Model 2). Varians dinilai dengan nilai F yang terkait dengan setiap perubahan R2 persamaan regresi.

Metodologis klarifikasi

Beberapa pengamatan metodologis harus dibuat tentang studi ini. Mengukur konstruksi organisasi dan individu dengan menggabungkan data yang dilaporkan sendiri dari peserta penelitian, seperti yang dilakukan dalam studi ini, dapat menimbulkan pertanyaan. Karena dua alasan, bagaimanapun, peneliti yakin bahwa langkah-langkah dari kinerja kerja, kepuasan kerja, komunikasi kepuasan, dan keinginan untuk interaksi bermakna. Pertama, seperti yang ditunjukkan dalam intercorrelations variabel diinvestigasi dalam tabel aku [gambar dihilangkan. Lihat artikel gambar.], pekerjaan kinerja pekerjaan kepuasan korelasi berkisar antara 0,05-0,26 median dengan rata-rata korelasi ini keduanya sama dengan 0.15. Hasil ini cermin dilaporkan sebelumnya temuan (Brayfield [4] dan Crockett, 1955; [56] vroom, 1964; [50] Srivastva, 1975. [15] Fisher, 1980; [39] Petty et al., 1984; [31] hakim et al., 2001; [16] Fisher, 2003).

Kedua, grafis analisis residu menghasilkan sifat yang menyarankan residu yang independen, itu berarti nol, telah varians umum, dan mengikuti distribusi normal. Alasan penting ini mendukung keyakinan bahwa data mewakili benar konstruksi dalam penyelidikan ini.

Hasil dan analisis

H1 mengusulkan bahwa kepuasan dengan komunikasi secara signifikan akan moderat Asosiasi antara individu-pekerjaan harmoni dan kinerja kerja menerima dukungan. Seperti yang ditunjukkan di bagian I dari tabel II [angka dihilangkan. Lihat artikel gambar.], kepuasan dengan komunikasi yang menerima dukungan sebagai moderator dari Asosiasi antara situasi tinggi individu-pekerjaan harmoni dan kedua kualitas kinerja (Δ R2 = 0.071) dan kinerja secara keseluruhan (ΔR2 = 0.065). Efek pengaruh tidak terdeteksi di bawah kondisi rendah harmoni (Lihat bagian B di bawah bagian saya dalam tabel II [angka dihilangkan. Lihat artikel gambar]).

H2 mengusulkan bahwa komunikasi kepuasan secara signifikan akan moderat hubungan antara individu-pekerjaan harmoni dan kepuasan kerja tidak menerima dukungan, seperti yang ditunjukkan oleh hasil dalam Bagian II tabel II [angka dihilangkan. Lihat artikel gambar.]. Namun demikian, moderator yang diusulkan, kepuasan komunikasi, menerima dukungan kuat sebagai prediktor utama kepuasan kerja. [60] Zedeck (1971, ms. 304) menyatakan bahwa ketika Model 2 dan Model 3 dalam tabel II [angka dihilangkan. Lihat artikel gambar.], “sangat berbeda dari persamaan 1 (Model 1), tetapi tidak dari satu sama lain, maka variabel (moderator disarankan), adalah prediktor yang independen dan tidak moderator variabel”. Terdeteksi memprediksi efek yang kuat di bawah kondisi rendah harmoni daripada di bawah kondisi tinggi harmoni. Di bawah kondisi rendah harmoni, pertumbuhan rendah perlu kekuatan individu dalam rendah lingkup pekerjaan, kepuasan dengan komunikasi ditemukan untuk menjadi prediktor signifikan semua enam dimensi kepuasan diselidiki: kepuasan dengan pekerjaan (Δ R2 = 0.162), dengan pengawasan (ΔR2 = 0.128), dengan membayar (ΔR2 = 0.120), dengan promosi (ΔR2 = 0.033), dengan rekan kerja (ΔR2 = 0.035), dan secara keseluruhan pekerjaan kepuasan (ΔR2 = 0.090). Di sisi lain, di bawah kondisi tinggi harmoni, pertumbuhan tinggi perlu kekuatan individu dalam lingkup tinggi pekerjaan, kepuasan dengan komunikasi ditemukan untuk menjadi prediktor signifikan tiga dari enam dimensi kepuasan belajar: kepuasan dengan pekerjaan (ΔR 2 = 0.057), kepuasan dengan rekan kerja (ΔR2 =. 056), dan secara keseluruhan pekerjaan kepuasan (ΔR2 = 0.129).

Hasil di atas, berdasarkan analisis regresi moderasi, menunjukkan bahwa kepuasan komunikasi lebih prediktor dari moderator dari Asosiasi individu-pekerjaan harmoni dengan kinerja dan kepuasan. Namun, sebuah kata dari hati-hati mengenai validitas dari hasil analisis regresi moderasi mungkin tepat. [1] Aguinis (1995) menyajikan cara untuk menafsirkan kurangnya dukungan pasti moderator ketika menggunakan dikelola analisis regresi. Dia menunjukkan bahwa, “walaupun peningkatan penggunaan dikelola multiple regresi dalam manajemen penelitian, masalah telah diajukan mengenai kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan penggunaannya” ([1] Aguinis, 1995, ms. 1142). Ia membahas bagaimana tes hipotesis mengenai efek dari moderator, ketika menggunakan dikelola analisis regresi, sering memiliki daya statistik yang sangat rendah. “Dalam konteks MMR (dikelola multiple regresi), daya adalah probabilitas menolak palsu null hipotesis tidak ada efek yang moderat. Jika daya rendah, tipe II kesalahan statistik harga tinggi dan, dengan demikian, peneliti keliru mungkin mengabaikan model teoritis yang mencakup efek moderat. Dengan kata lain, dalam kondisi daya rendah, kesimpulan dari null moderator efek sering mungkin salah”([1] Aguinis, 1995, ms. 1142).

Dengan demikian, kurangnya dukungan yang pasti untuk komunikasi kepuasan sebagai moderator dalam penyelidikan saat ini, berdasarkan analisis regresi moderasi, mungkin tidak konklusif. [2] Aguinis dan batu-Romero (1997), [1] Aguinis (1995), dan batu-Romero [51] et al. (1994) mendiskusikan beberapa artefak metodologis untuk berurusan dengan kekuatan rendah analisis regresi moderasi yang upaya penelitian serupa di masa depan mungkin mempertimbangkan. Artefak ini mencakup berbagai variabel peramal, ukuran di subkumpulan berbasis moderator, proporsi yang tidak seimbang di subkumpulan berbasis moderator, ukuran sampel dan ireguler peramal dan kriteria variabel.

Diskusi dan kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh moderat kepuasan dengan komunikasi pada hubungan antara individu-pekerjaan harmoni dan kinerja kepuasan. Kepuasan dengan komunikasi menerima dukungan sebagai moderator. Namun, ia menerima dukungan kuat sebagai prediksi. Tampaknya bahwa baik sebagai moderator atau prediktor, atau keduanya, komunikasi kepuasan memiliki pengaruh signifikan pada kinerja kerja dan kepuasan kerja. Kesimpulan ini disahkan oleh koefisien korelasi dihitung yang mengenai hubungan antara komunikasi kepuasan dengan kinerja kerja dan kepuasan kerja. Seperti yang dipamerkan di meja saya [angka dihilangkan. Lihat artikel gambar.], kepuasan dengan komunikasi ditemukan secara signifikan berhubungan dengan enam dimensi kepuasan kerja termasuk dalam penyelidikan: kepuasan dengan pekerjaan (0.39), dengan pengawasan (0.38), dengan membayar (0,25), dengan promosi (0,25), dengan rekan kerja (0.39), dan kepuasan secara keseluruhan (0.40). Juga, komunikasi kepuasan secara signifikan berhubungan dengan dua dari tiga dimensi kinerja: kualitas kinerja (0,12) dan keseluruhan kinerja kerja (0,12). Jadi, praktisi baik ketika mereka menginvestasikan waktu untuk mempromosikan kepuasan dengan komunikasi dalam unit kerja mereka. Ini adalah usaha yang dibenarkan tetapi menantang.

Umumnya, pentingnya komunikasi kepuasan pada konstruksi organisasi penting seperti kepuasan kerja kinerja dan pekerjaan diakui ([29] Kirkman et al., 2004; [7] Chien, 2004; [45] Requena, 2003; [32] Ilozor et al., 2001; [34] Mestre et al., 2000; [38] Pettit et al., 1997; [9] Clampitt dan Downs, 1993). Namun, identifikasi strategi dan taktik untuk mempromosikan dan mencapai kepuasan dengan komunikasi dalam organisasi mungkin sebuah usaha yang sukar dipahami ([29] Kirkman et al., 2004; [20] Goris et al., 2000; [13] Eisenberg dan Witten, 1987).

Para praktisi manajemen usaha sukar dipahami dapat menghadapi ketika mencoba untuk mempromosikan kepuasan dengan komunikasi antara karyawan mereka ditunjukkan oleh [13] Eisenberg dan Witten (1987) melalui literatur kajian dan analisis konseptual yang melibatkan komunikasi terbuka. Mereka dokumen betapa unik karyawan bereaksi berbeda untuk membuka komunikasi di bawah keadaan yang berbeda. Ketika manajer dan karyawan terbuka dalam upaya komunikasi mereka, sikap fungsional dan disfungsional mungkin hasil. Dengan demikian, komunikasi terbuka dapat dikaitkan dengan tingkat tinggi ketidakpuasan dengan pekerjaan dan organisasi, termasuk proses komunikasi, dengan demikian negatif mempengaruhi kepuasan dengan komunikasi dan efektivitas organisasi. [13] Eisenberg dan Witten (1987, MS 421) menyarankan bahwa komunikasi terbuka “mungkin berbahaya bagi organisasi selama krisis”. Mereka juga mencerminkan bagaimana organisasi politik dapat mempengaruhi sikap karyawan komunikasi terbuka. Sebagai contoh, komunikasi terbuka yang melibatkan pengungkapan informasi teknis mungkin sangat berisiko bagi karyawan tingkat pertama. Para pekerja ini memiliki beberapa cara untuk membangun basis kekuatan selain dari informasi sangat khusus yang mereka miliki. Dengan demikian, mereka akan merasa lebih nyaman dengan kurang komunikasi terbuka. [13] Eisenberg dan Witten (1987, MS 422) menyatakan “ke atas komunikasi dalam organisasi menyajikan sebuah dilema yang lebih mendasar bagi karyawan. Meskipun kepentingan organisasi sering terbaik dilayani ketika karyawan mengungkapkan semua mereka tahu tentang masalah dan peluang, mengungkapkan informasi tersebut dapat merusak keamanan kerja individu dan aspirasi karir”. Dilema ini juga didokumentasikan dalam studi kasus yang dilakukan oleh [3] Appelbaum et al. (2005). Mereka menemukan bahwa pekerja berpengalaman yang terlibat dalam aliran informasi dari bawah-atas merasa bahwa mereka mengirimkan mereka pengetahuan teknis untuk pengawas mereka berpengalaman. Para pekerja ini menyatakan bahwa ini berbagi informasi tanpa menerima umpan balik itu bukan komunikasi. Pekerja menyatakan bahwa komunikasi “tidak ada”. Jelas, dalam situasi ini, bawah-atas komunikasi tampaknya menghasilkan ketidakpuasan komunikasi.

Kompleksitas mengelola proses komunikasi organisasi dan mempromosikan komunikasi kepuasan juga digambarkan oleh hasil studi oleh [29] Kirkman et al. (2004) menyelidiki peran moderat tatap muka komunikasi pada Asosiasi antara tim virtual pemberdayaan dan kinerja. Mereka menemukan bahwa jumlah sesuai pertemuan tatap muka tim dapat ditentukan oleh tim pemberdayaan. Mereka melaporkan bahwa tim diberdayakan mungkin memerlukan pertemuan tatap muka lebih sedikit daripada yang kurang berdaya. Posisi tradisional yang khas adalah bahwa komunikasi tatap muka mewakili saluran komunikasi terkaya. Kirkman dan koleganya menemukan bahwa hal ini tidak selalu terjadi.

Tantangan-tantangan yang dihadapi ketika mencoba untuk mempromosikan sikap menguntungkan komunikasi dalam organisasi hidup juga didokumentasikan oleh [20] Goris et al. (2000). Dalam sebuah studi yang menyelidiki efek dari arah komunikasi pada kinerja kerja dan kepuasan, mereka menemukan bahwa 23 tahun rasio 27 korelasi mengenai Asosiasi komunikasi arah (ke atas, ke bawah, dan lateral) dengan kinerja kerja dan kepuasan kerja negatif. Para peneliti menyimpulkan bahwa tingkat tinggi ke atas, ke bawah, dan lateral komunikasi mungkin menahan kinerja kerja dan kepuasan kerja. Sebagai contoh, mereka menjelaskan, tingkat tinggi ke atas komunikasi dapat menyebabkan karyawan untuk percaya bahwa atasan mereka tidak tahu bagaimana melakukan pekerjaan mereka. Jika persepsi ini muncul, karyawan mungkin berpikir mereka sedang dieksploitasi ketika diperlukan untuk mengirimkan informasi lebih dan lebih ke atas. Atau mereka mungkin merasa terlalu dikendalikan oleh bos mereka. Goris dan rekan-rekannya berpendapat bahwa kesimpulan yang dicapai mungkin dapat dijelaskan dengan adanya kemungkinan lengkung efek dalam Asosiasi variabel diinvestigasi. Mereka menunjukkan bahwa jika ada hubungan lengkung, pola antara variabel dependen (kinerja kerja dan kepuasan kerja) dan variabel independen (komunikasi ke atas, lateral dan ke bawah) mungkin menyerupai kurva berbentuk U terbalik dengan unsur-unsur positif, nol, dan korelasi negatif. Yaitu dimensi arah komunikasi yang dapat meningkatkan hasil kerja positif sampai titik. Setelah titik itu, lebih lanjut saturasi komunikasi dapat menurunkan kinerja dan kepuasan. Sebuah efek variabel dapat dilihat sebagai situasi kontingensi manajemen – mengisolasi variabel kunci dan menentukan campuran yang tepat dalam keadaan tertentu. Para praktisi manajemen dapat mengambil manfaat dengan mengakui bahwa itu adalah saat yang tepat campuran dan jumlah ke atas, ke bawah, dan lateral komunikasi dicapai bahwa kepuasan dengan komunikasi dapat dicapai serta dampaknya diinginkan, menguntungkan hasil kerja sebagai kinerja dan kepuasan.

Studi lain oleh [19] Goris et al. (2002) mengakibatkan berbagai Asosiasi negatif antara tiga komunikasi dimensi – keakuratan informasi, underload komunikasi dan komunikasi yang berlebihan – dengan satu sama lain dan dengan aspek tertentu kepuasan kerja dan kinerja kerja. Hubungan ini invers mungkin menyarankan bahwa satu variabel dapat menahan orang lain. Sebagai contoh, underload komunikasi (memiliki terlalu sedikit informasi) dan komunikasi yang berlebihan (menerima terlalu banyak informasi) dapat mengganggu dengan akurasi informasi. Dengan demikian, komunikasi yang berlebihan dan komunikasi underload dapat menghambat kepuasan dengan komunikasi. Penghambatan ini mungkin memiliki konsekuensi negatif dalam kinerja kerja dan kepuasan kerja.

Kesimpulannya, kepuasan dengan komunikasi menerima dukungan lemah sebagai moderator dari Asosiasi individu-pekerjaan harmoni dengan kinerja dan kepuasan. Namun demikian, penyelidikan ini menunjukkan bahwa kepuasan dengan komunikasi mungkin memiliki signifikan, memprediksi pengaruh pada kedua pekerjaan kinerja dan pekerjaan kepuasan. Namun, seperti yang telah didokumentasikan, untuk menyediakan bagi karyawan untuk mengalami kepuasan dengan komunikasi adalah sebuah usaha yang sukar dipahami. Untuk mencapai usaha ini, manajer diminta untuk manuver melalui kerumitan aspek komunikasi organisasi seperti komunikasi terbuka, directionality transmitted jumlah (ke bawah, ke atas dan lateral), informasi komunikasi dan interaksi tatap muka. [58] Xie dan Johns (1995) mengakui bahwa terlalu sedikit atau terlalu banyak hal baik mungkin memprovokasi reaksi negatif. Dengan demikian, peneliti dapat membantu para praktisi manajemen dengan mengadopsi pendekatan kontingensi studi komunikasi kepuasan. [33] McGregor (1967), seperti dikutip oleh Eisenberg dan Witten, diantisipasi perlunya pendekatan kontingensi komunikasi sebagai berikut: “hampir setiap variabel yang terkait dengan interaksi manusia mungkin ‘disfungsional’ di kedua ekstrem. Seperti variabel-variabel lainnya, keterbukaan komunikasi relatif untuk semua tujuan praktis, tidak mutlak… “([13] Eisenberg dan Witten, 1987, ms. 162-3). Dengan demikian, upaya penelitian masa depan harus mengidentifikasi keadaan di mana komunikasi tertentu dimensi dan konstruksi organisasi mungkin mempromosikan atau menghambat komunikasi kepuasan. Kehadiran lengkung efek dari berbagai dimensi komunikasi – termasuk directionality komunikasi, komunikasi beban, tatap muka interaksi dan komunikasi yang dimediasi elektronik – pada kepuasan dengan komunikasi perlu diselidiki. Mengetahui kapan, bagaimana, dan kepada siapa untuk berkomunikasi menjadi keputusan manajerial strategis yang mungkin membantu para praktisi manajemen ketika mereka mencoba untuk mempengaruhi persepsi karyawan karakteristik pekerjaan, serta pekerja tingkat kinerja dan kepuasan.

Hasbunallohu Wani’mal Wakiil

Hati ini kacau layaknya perahu yg di hantam gelombang saat ia coba merantau. Bahasa hati yg tak semua mengerti saat sedih dan galau dengan alur kehidupan, saat semangat itu hilang, saat tak mampu dapatkan keinginan dan saat tak ada lagi yg menjadi sandaran, hanya diam dikala sinar terang rembulan yg sedikit dapat cairkan kesedihan, lalu berbicara perlahan dengan diri sendiri “akankah langkah ini terhenti disini?” dan hatipun tak membalas pertanyaan itu, sampai akhirnya apa yg ia kerjakan selalu menjadi hal yg tidak sempurna, selalu di salahkan, selalu dihinakan dan selalu di anggap tak benar padahal bukan orang yg menilai tapi Alloh yg Maha Tahu akan hati seseorang tapi mengapa semakin ke arah kedewasaan semakin terlihat kehancuran. Mungkin doaku sederhana saja yakni “semoga aku selalu dalam lindungan-Nya” (Hasbunallohu wani’mal wakiil)

Presentation Business

1. Starting from the product , always update and improve the quality of your cuisine . To determine the quality taste of the cuisine that you created , use marketing research .
2.Once you get everything they desire , immediately improve your product in accordance with what they want . You also must be able to constantly update and improve the appearance of food recipes and ways of presentation .
3.What is important , consider the pros and cons before you decide
4.If you are interested in making their own food business outlets ,
5.Lastly, in starting any business , including start opening a food business , you have to beat yourself

TIPS BISNIS

Tips Bisnis Kilat : Bagaimana Memulai Membuka Usaha Makanan

olehUKM (Usaha Kreatif Muslim)(Catatan)

Kalau anda suka dengan usaha yang berbau makanan, saya punya tips singkat tentang bagaimana membukapeluang bisnis makanan.

Tips ini saya peroleh dari teman dekat saya, mas Yanuar Gajaksahda. Kebetulan mas Yanuar ini adalah seorang pebisnis yang punya hobi kuliner bareng istrinya.

Saya juga hobi kuliner. Bedanya hanya satu, saya lebih suka kuliner gratis alias dibayarin. Berikut ini tips singkat membuka usaha makanan dari mas Yanuar, monggo silahkan dinikmati

Keberhasilan memulai membuka usaha makanan tidak hanya bergantung pada kemampuan membuat makanan yang lezat.Mengetahui cara bagaimana membuat makanan yang lezat dengan bisa mengelola sebuah bisnis adalah dua hal yang berbeda.

Dua hal tersebut harus anda gabungkan. Jadi selain anda tahu bagaimana cara membuat makanan yang enak, anda juga harus mengetahui bagaimana caranya membangunusaha makanan.

Dimulai dari produk, selalu perbaharui dan perbaiki kualitas masakan anda. Untuk mengetahui kualitas rasa dari masakan yang anda buat, gunakanlah selalumetode riset pemasaran. Caranya cukup mudah, berikan sampel kepada teman atau saudara terdekat anda untuk mengetahui pendapat mereka terhadap produk anda.

Setelah anda mendapatkan segala keinginan mereka, segera perbaiki produk anda sesuai dengan apa yang mereka mau. Anda juga harus bisa untuk selalu memperbarui resep serta memperbaiki penampilan makanan dan cara penyajiannya.

Untukmasalah pemasaran usaha makanan, perlu anda pikirkan juga bagaimana rencana outlet atau distribusi penjualan anda. Apakah anda berencana membuka toko makanan atau anda lebih suka bekerjasama dengan pihan lain. Terserah anda.

Yang penting, pertimbangkanlah baik buruknya sebelum anda memutuskan. Contoh sederhananya adalah jika anda memilih untuk membuka usaha makanan basah, anda bisa melakukan kerjasama dengan toko-toko makanan yang lokasinya strategis.

Jika anda tertarik untuk membuat gerai bisnis makanan sendiri, anda bisa mengambil konsepfranchiseuntukmengembangkan usahaanda. Anda juga bisa melakukan sistem konsinyasi dengan kantin-kantin sekolah misalnya. Lobilah kantin tersebut agar anda dapat mensuplai produk usaha makanan anda setiap hari.

Khusus untuk hal ini, anda harus memperhatikan sistem pengantarannya, karena hal ini berkaitan dengan ketepatan waktu serta biaya transportasi yang ujung-ujungnya mempengaruhi keuntungan anda.

Pikirkan juga teknologi yang anda gunakan dalam memulai membuka usaha makanan anda. Pertimbangkanlah, apakah pembuatan produk anda memerlukan ruangan khusus untuk mempersiapkannya, atau anda perlu membeli peralatan tertentu untuk menyimpan bahan baku.

Namun yang perlu anda pahami adalah pada saat awalmemulai membuka usaha makanan, usahakan anda meminimalisasi pengeluaran untuk investasi teknologi produksi yang terlalu tinggi. Entah dengan menyewa mesinnya atau mencari mesin yang jauh lebih sederhana. Tujuannya agar beban kebutuhan modal awal usaha makanan anda tidak terlalu berat.

Setelah usaha bisnis makanan anda berjalan lancar dan punya keuntungan lebih, anda dapat membeli peralatan produksi tersebut. Tapi ingat, hal itu anda lakukan jika memungkinan. Jika tidak,jangan pernah mengorbankan kualitas produk bisnis makanan anda demi pengiritan modal investasi awal.

Selain beberapa hal diatas, anda juga harus memikirkan bahwa produk anda aman untukdikonsumsi. Bisa jadi anda harus menguji makanan anda terlebih dahulu kepada pihak yang berkompeten untuk memastikan keamanan produk anda agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.

Satu lagi yang harus anda perhatikan,kemasan yang menjual. Selain bisa memberikan nilai lebih bagi produk anda, kemasan yang menjual juga dapat meningkatkanimage produk anda yang akhirnya bisa mempengaruhikeputusan pembelian konsumen. Kemasan makanan bisa berasal dari plastik maupun kertas, yang penting aman untuk digunakan.

Terakhir, dalam memulai bisnis apapun termasuk memulai membuka usaha makanan, anda harus mengalahkan rasatakut gagalpada diri anda. Pikiran-pikiran seperti apakah produknya nanti laku atau tidak, bagaimana jika nanti ada yang mengeluh atau bagaimana jika anda rugi harus anda tepis jauh-jauh.

Caranya adalah dengan berpikiran positif, segera bertindak dan terus-menerus berusaha. Anda harus mempersiapkan mental usaha anda dan memahami bahwausaha yang berhasil hanya dapat dicapai melalui proses yang penuh hambatan, insya Allah

sumber informasi:http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150130869603854

Cherrybelle-Diam Diam Suka

Kau adalah incaran hatiku
Ku slalu memperhatikanmu
Tak henti menjadi teman berbagi
Semoga kau rasa apa yang ku rasa
Dibalik senyumku ada cinta untukmu
Dibalik matamu ada hati yang menunggu

Aku diam-diam suka kamu
Ku coba mendekat
Ku coba mendekati hatimu
Aku diam-diam suka kamu
Semua kan indah seandainya aku bisa memilikimu

Kau adalah incaran hatiku
Ku slalu memperhatikanmu
Tak henti menjadi teman berbagi
Semoga kau rasa apa yang ku rasa
Dibalik senyumku ada cinta untukmu
Dibalik matamu ada hati yang menunggu

Aku diam-diam suka kamu
Ku coba mendekat
Ku coba mendekati hatimu
Aku diam-diam suka kamu
Semua kan indah seandainya aku bisa memilikimu

Ungkapan Hati

Hey Guys, apa kabar? kali ini gue bakal cerita tentang kehidupan, kehidupan dengan lika-liku rintangan dan tantangan, kehidupan yang terjadi juga di hidup gue, pernah gak sih ngerasa cape sama hidup ini? cape sama masalah2 yang ada. Saat kalian ngerasain itu yakinlah kalo orang lain juga ngerasain itu, kita diciptakan Tuhan itu sama, kita semua punya masalah, tapi apakah semuanya bisa menghadapinya, TIDAK! hanya orang beriman yang bisa menata hatinya kembali sehingga tetap bisa bangkit melawan masalah itu. do the best guys..!! 🙂

SINOPSIS DIAM DIAM SUKA STORY

dds
DiamDiamSuka bercerita tentang kisah anak remaja, cinta, persahabatan dan impian.. pemain DiamDiamSuka di perankan oleh 9 cewe cantik dari GirlsBand “Cherrybelle” yakni Angel, Anisa, Christy, Cherly, Felly, Gigi, Kezia, Auryn, Steffy dan ada 5 aktor ganteng.. yakni Dimas Aditya, Dimas Anggara, Dimas Seto, Dimas Andrean, dan Dimas Beck..
Soundtrack lagu di Cerita “DiamDiamSuka” ini adalah lagu Cherrybelle-Diam Diam Suka serta lagu dari Nano-Aku Bukan Malaikat dan beberapa lagu lainnya.. sambil baca sambil setel lagunya yaa.. ^^,
Latar tempat DiamDiamSuka pun istimewa, selain dikampus.. anak2 Remaja ini akan menunjukkan keindahan tanah air Indonesia yakni Wisata Pantai Parangtritis, Jogyakarta dan Gunung Bromo Probolinggo, Jawa Timur..
**********************************************************************
Nano-Aku Bukan Malaikat
Setiap bicara kepadamu tak pernah kau dengar..
Jawab seadanya dan penuh makna kau melewatkanku..
Katakan salahku..
Aku bukan malaikat selalu disampingmu..
Mendengar semua hasrat dihatimu..
Dan tak perlu bicara, dan aku harus tau..
Ku hanya manusia yang takkan bisa terus mengertimu..
Dan bila engkau mengira ku tak mencoba, Hentikan lah nafasku..
Dan kau pun menghilang, tanpa tunjukkan salahku..
Aku Bukan malaikat selalu disampingmu..
Mendengar semua hasrat dihatimu..
Dan tak perlu bicara dan aku harus tau apa yang kau mau..
Dan bila aku bisa selalu disampingmu..

DIAM DIAM SUKA STORY (PART XII)

BE5WR6tCEAANfE7
Ke esokan harinya di kampus.. Beck dan Cherly berangkat bareng.. Beck mengantarkan Cherly sampai depan kelas..
Cherly: makasi ya udah jemput..
Beck: iya sama2.. emm Cher..
Cherly: iya kenapa?
Beck: kamu tau kan kalo aku sayang banget sama kamu.. kamu mau gk jadi pacar aku?
Cherly: iya Beck, aku juga sayang sama kamu..
Tiba2 Felly dan Steffy yang bersembunyi di balik pintu mengagetkan Beck dan Cherly..
Steffy: Ciyeeee Jadiaan yaa???
Felly: asiikk dapet traktiran nii..
Cherly: oke2 gampang.. pesen aja sepuasnya di kantin gratiss, tapi abis makan jgn lupa cuci piring 😀
Steffy & Felly: huuuu..
Sementara itu di kantin, kezia dan kevin sedang makan tiba2 Reno datang membeli minuman.. namun saat Reno hendak pergi, Reno secara tidak sengaja menyenggol Kevin yang sedang makan, kevin agak sedikit marah & kezia sedikit kaget walaupun sudah diberitahu Christy kalo ada mahasiswa baru yang mirip dengan Angga..
Kevin: eh ati2 dong kalo jalan..!!
Reno: Sorry2.. gk sengaja *langsung pergi
Kevin: ye.. langsung pergi aje tuh orang..
Kezia: yaudah lah vin..
Kevin: ngomong2, itu org kayak gue pernah liat, *mikir.. oiya tuh org kayak Angga.. iya kan kez? Iya tuh Angga kan? Bukanya dia udh meninggal.. kez.. kezia..
Kezia: iya.. apa vin? *ngelamun
Kevin: hmmm.. kok malah ngelamun.. ngelamunin Angga? -_-
Kezia: engga vin, itu bukan Angga.. kata Christy itu mahasiswa baru nama nya.. Reno kalo gk salah..
Kevin: ohh.. kamu suka sama dia?
Kezia: engga lah, kalaupun itu Angga yg bangkit lg dari kuburnya aku gabakal suka, kan aku udah punya kamu vin..
Kevin: :* I love you sayang.. :*
Kezia: me too..
Sementara itu di kelas Adit mengajak Anisa untuk menemui kak Seto untuk merencanakan tentang proposal yang Aditya buat untuk acara “Universal Dinner King & Queen”
Aditya: Nis ikut aku yuk.. ke kelas kak Seto..
Anisa: ngapain dit?
Aditya: mau ngomongin tentang kegiatan study kampus..
Anisa: oh yaudah yuk..
Dan merekapun berjalan menuju kelas kak Seto.. saat tiba di kelas kak seto ternyata Auryn juga sedang ngobrol dengan kak Seto disitu..
Kak Seto: Dit, ada apa’an kesini?
Aditya: ini kak, gue mau nanya soal program kegiatan yg mau gue buat acara2 Party gitu..
Kak Seto: yaudah buat aja, emang lokasi nya mau dimana?
Aditya: di kapal yg mewah biar keren..
Anisa: gaya banget kamu dit..
Ryn: emang tema acaranya apa dit?
Aditya: “Universal Dinner King & Queen”
Kak Seto: yaudah buat aja, nanti gue bantuin..
Aditya: oke deh, sip..
Saat Kak Seto, Ryn, Aditya dan Anisa sedang ngobrol tiba2 Reno lewat depan kelas dan masuk ke ruang kelas kak Seto..
Reno: Sorry ganggu, numpang tanya, ruangan lab. IPA nya sebelah mana ya?
Kak Seto: Angga..! loe masih hidup,, ini gue Seto, inget gk? temen loe?
Reno: maaf, gue bukan Angga.. nama gue Reno
Kak Seto: *sejenak terdiam, yang lain pun ikut diam, termasuk yg nulis cerita ini juga ikut diem..* disitu tuh ruangan nya,lurus aja nanti ada bacaan nya
Reno: ok..! thanks..
Dalam hati Reno berkata.. (gila, banyak banget yang ngira gue itu Angga, emang sepenting apa sih tuh orang, jadi penasaran). Angga pun melanjutkan langkahnya menuju Lab.IPA, saat tiba di Lab. Ternyata disana juga ada Christy, Felly, Steffy & Cherly.. Reno pun langsung duduk di dekat Christy..
Reno: eh Chris, ketemu lagi..
Christy: iya Ren.. 
Steffy: Fel, itu orang yg mirip Angga yg kita liat waktu itu kan? *bisik2
Felly: iya stef.. mirip banget, bagai pinang di belah2..
Steffy: dibelah duaaa Felliii….
Cherly: kalian ngomongin apa’an sih?
Steffy: itu loh Cher, kemaren kan kita liat org mirip Anga di kantin, terus kita kabur, kita kirain itu hantu & kita tinggalin kamu di toilet *eh keceplosan*
Felly: issshh steffy.. +,+
Cherly: ohh bagus yaa.. Jadi gara2 itu kalian ninggalin aku.. Stepiiiii Felliiiii……… terlaluuuuuuu… *ngamuk*
Felly: hhe”.. maap ya Cher.. *tukk getok stepi*
Steffy: aduuh sakit felly.. >,<
Sementara itu di kelas kak seto tadi masih ribut soal Reno,,
Ryn: Reno… hemmm.. Jangan2 dia Angga..
Aditya: gak mungkin, Angga itu udah meninggal..
Ryn: aku juga tau kalo Angga udah meninggal, tapi bisa aja kan mayat yang dikubur waktu itu bukan Angga, wajahnya aja kebakar..
Kak Seto: bener juga, tapi kalo itu Angga kenapa dia ganti nama jadi Reno, terus gk kenal sama kita..
Anisa: iya yah… *sejenak berpikir, yg lain pun ikut mikir, termasuk yg nulis cerita ini juga ikut mikir*
Sementara itu anak2 yang berada di Lab.IPA sudah selesai belajar dan secara bergantian murid2 keluar ruangan dan melanjutkan kegiatan masing2 dan secara tidak sengaja saat Reno hendak keluar ruangan tepat di depan pintu, kezia lewat.. dan menabrak kezia hingga buku2 yang dibawa kezia jatuh, Akhirnya Reno membantu kezia.. sementara itu Christy yang ada di belakang Reno merasa cemburu melihat kejadian itu,,
Reno: maaf2..
Kezia: gapapa, aku yang harus minta maaf.. yaudah duluan ya..
Reno: iya..
Akhirnya kezia melanjutkan langkahnya, sementara Christy yang ingin pulang ditahan Reno..
Reno: Chis tunggu..!! *menarik tangan Christy
Christy: kenapa Ren?
(Reno mendadak sakit kepala lagi, dia ingat kejadian dulu Christy pernah cemburu seperti saat ini)
Reno: aduuh.. *sambil megang kepala*
Christy:kenapa Ren? sakit lg kepala nya, ayo ke UKS aja *panik
Reno: engga Chis, gausah.. udah mendingan, (dalam, hati Reno berkata “gue kenapa ya akhir2 ini sakit kepala terus hmm”) oiya Chis, ikut aku yuk ke rumah, Luna pengen ketemu kamu..
Christy: emm, yaudah yuk, aku juga pengen ketemu Luna, dia udh sembuh Ren?
Reno: tadi pagi sih udah bisa berangkat sekolah lg
Akhirnya mereka berdua pergi ke rumah Reno,,
Sementara itu Aditya, Anisa kembali ke kelas nya setelah menemui kak Seto, Ryn juga ikut kembali ke kelas.. Saat tiba di kelas, Aditya menyapa Andre yang sedang ngobrol dengan Angel dan Gigi..
Adit: eh ndre baru keliatan..
Andre: elo tuh darimana dari tadi gak ada di kelas..
Adit: gue abis dari kelas nya kak Seto..
Gigi: ngapain dit?
Adit: nanya2 soal acara tour..
Angel: mau tour lagii… aaaahh kemana?? mau ikutt..
Ryn: kata Adit sih di kapal.. 😀
Gigi: kenapa gk di pesawat aja, biar lebih extrim 😀
Adit: -_- ya gk begitu juga gi, jadi acara nya itu romantis, pesta dansa gitu.. sekalian wisata Alam lagi ke Pantai Parangtritis..
Anisa: dit, kayak nya kamu suka banget ama pantai itu..
Adit: iyalah Nis, pantai nya tuh indah banget,, sama kayak kamu.. 
Andre: woo gombal tuh jangan dipercaya Nis..
Angel: kamu kan juga suka gombal ndre.. -___-
Adit: tau lo.. 😀
Sementara itu Reno dan Christy sudah sampai di rumah Reno.. dan langsung bertemu dengan Luna..
Reno: Luna..kakak dateng nih sama kak Christy,, kamu dimana?
Luna: Luna di dapur kak lagi masak, *teriak
(Reno dan Christy menuju dapur..)
Luna: haii kak Christy..
Christy: haii Luna, lagi masak apa?
Luna: masak buat kak Reno, nyoba2 belajar masak kak hhe”.. bantuin dong..
Christy: yaudah sini, aku bantuin.. kamu tunggu depan aja Ren.. nanti kalo udah jadi kita anter ke depan.. iya kan Luna? ^^
Luna: yap bener.. kak Reno tunggu di depan aja,,
Reno: oke deh, masak yang enak ya 
Akhirnya Reno meninggalkan Dapur dan kembali ke ruang tamu..
sementara itu Luna dan Christy melanjutkan memasak sambil ngobrol,,
Luna: wah kak Christy jago banget masak nya..
Christy: gk jago banget kok, udah sering masak dirumah jadi terbiasa 
Luna: kak, ka Christy suka ya sama kak Reno? 🙂
Christy: ada2 aja nanya nya.. *shy
Luna: kak Reno itu baik banget kok, walaupun bukan kaka kandung Luna
Christy: bukan kakak kandung?? *kanget
Luna: iya kak, waktu itu Luna nemuin kak Reno di deket dasar jurang dengan luka parah tepatnya di bagian kepala, sampe dokter bilang kak Reno Amnesia, jadi dia gk inget apa2.. disekitar tubuh kak Reno juga gk ada identitas apa2..
Christy: *merenung dalam hati berkata “jangan2 Reno itu Angga”
Luna: kak,kak itu masakan nya buruan di angkat..
Christy: oiya.. hampir aja kematengan, yaudah yuk kita kasih Angga,eh maksud aku Reno
Luna: iya kak
Dan akhirnya Luna dan Christy menuju ruang tamu untuk mengantar masakan mereka kepada Reno..
Luna: taraa.. ini makanan special buat kak Reno
Reno: wahh, kayaknya enak nih.. cobain ya.. *makan*
Luna: gimana kak? Enak gk kak?
Reno: hemm enak banget..!!
Luna: itu kak Christy loh yang masak..
Reno: enak banget Chris..
Christy: makasih Ren..
Sementara itu di malam hari Beck dan Anisa sedang ngobrol di rumah..
Beck: Nis, tadi kakak liat kamu di kelas Seto, ngapain?
Anisa: itu aku sama Adit lagi nanya sama kak seto soal kegiatan tour..
Beck: oh mau tour lagi, kapan? pengen ikut, soal nya yang waktu gk ikut..
Anisa: oiya kaka waktu itu sakit ya.. aku blm tau pasti kapan acaranya..
Beck: tanya dong sama Adit..
Anisa: iye kak nanti +,+
Ke esokan harinya di kampus, Reno sedang duduk2 ditaman kampus, Christy yang melihat Reno, langsung menghampiri Reno..
Christy: Ren..
Reno: eh Chris, ada apa?
Christy: Aku mau tanya sama kamu
Reno: tanya apa?
Christy: kamu ngerasain hal-hal aneh gk?
Reno: maksud kamu..?
Christy: yaa, kamu inget sesuatu?
Reno: *tiba2 sakit kepala* aduuhh, iya Chris.. akhir2 ini sering muncul bayangan kecelakaan, aku juga gatau itu apa..
Christy: dalam hati berkata “apa mungkin Reno itu Angga?”
Sementara itu di kelas Aditya dan Andre ngobrol tentang Acara tour yang adit rencanakan,,
Aditya: ndre temenin gue ketemu Pak Anton
Andre: ngapain ke Pak Anton, dosen killer gitu hiii
Aditya: udahlah, cepetan..!! gue mau minta persetujuan acara tour ni
Andre: yaudah deh ayok..
Sementara itu di kelas Kak Seto, Cherly, Felly dan Steffy sedang ngobrol..
Cherly: Seto itu apa’an yang lg kamu tulis?
Kak Seto: ini lg bantuin nyusun susunan Acara tour dg tema “Universal Dinner King & Queen” yang di ajuin Adit, emm gimana kalo Cherrybelle ikut tampil..
Steffy: boleh2.. waah kali aja aku nemuin pangeran impian ku 😀
Felly: aduuhh stepii, pliss deh yaa.. mana ada pangeran yang mau sama kamu, paling Pangeran Bekicot 😀
Cherly: yaudah, nanti aku omongin sama Chibi tentang acara ini..
Kak Seto: oke sip..
Cherly: yuk Fel, Stef.. ke kelas Anisa..
Steffy: cuzz..
Sementara itu Kezia dan Gigi yang selesai makan dari kantin langsung menuju kelas, tetapi di jalan mereka melihat grup karate sedang latihan..
Gigi: eh kez, liat deh.. itu pelatih karate nya cool bangett :*
Kezia: hemmm.. katanya suka sama Kak Seto, jadi udah move on nih?
Gigi: Kak Seto ganteng, kalo dia cool.. jadi galau 😀
Kezia: hahaha yaudah yuk ke kelas..
Merekapun melanjutkan Langkah nya menuju kelas, sementara itu di kelas mereka sudah ada Cherly, Felly, Steffy, Anisa, Auryn dan Angel yang sedang ngobrol tentang tour yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini..
Gigi: ada apa’an nih rame2
Anisa: ini gi, jadi tadi kak Seto bilang ke Cherly katanya Cherrybelle disuruh perform di acara tour yang diajuin Adit..
Kezia: ohh, bagus dong.. biar GB kita ini semakin dikenal..
Auryn: iya bener dikenal secara internal dulu di kampus, nanti lanjut dikenal di seluruh dunia 
Kezia: oiya Christy kok gak kesini?
Felly: udah aku sms, katanya masih sama Reno
Cherly: yaudah nanti kita latihan yaa ditempat latihan biasa..
Angel: okee..
Menjelang latihan berlangsung di ruang pelatihan GirlsBand, terjadi kecelakaan di depan kampus, Christy yang sedang menyebrang jalan untuk membeli map untuk keperluan belajarnya hampir saja tertabrak mobil namun saat Christy hendak tertabrak, Reno datang menyelamatkan Christy dan Akhirnya Reno keserempet mobil itu, Reno terjatuh dan kepalanya terbentur trotoar jalan, lukanya tidak terlalu parah.. Akhirnya Reno dibawa ke ruang UKS kampus dan ditangani dokter disana,, Beck yang juga melihat kejadian itu langsung memberi kabar ke Cherly Dkk. Yang sedang latihan di ruang Latihan..
Steffy: Fel, Christy mana?
Felly: gatau, tadi udah aku sms, aku suruh latihan..
(tiba2 Beck datang)
Beck: Christy tadi hampir ketabrak mobil tapi ada cowo yang nyelametin Christy, sekarang cowo itu di UKS.. Christy lg nemenin dia..
Cherly: serius Beck, Ayo temen2 kita liat Christy di UKS..
Akhirnya Cherrybelle menghentikan latihan nya dan menuju UKS untuk melihat keadaan Christy & Reno.. Saat tiba di UKS, mereka melihat Christy sedang menangis karena Reno tak kunjung sadar..
Christy: Ren, maafin aku.. *pegang tangan Reno*
Reno: Christy..
Christy: iya Ren aku disini..
Reno: “Christy You’re My Princess, Beautiful is you..” Aku kangen banget sama kamu.. :*
Christy: Angga.. kamu Angga?
Reno: iya Aku Angga, aku udah inget semuanya, aku jatuh ke jurang tapi aku di selametin sama Luna..
Christy: Angaaa *peluk* aku juga kangen banget sama kamu..
Felly: terus mayat yang waktu itu mayat siapa dong?
Ryn: kemaren aku cari tau sama kak seto soal itu, ternyata itu mayat sopir Trek nya yang kebakar mukanya..
Steffy: berarti muka Angga ada miripnya sopir trek 😀
Angga: sembarang aja kalo ngomong, muka ganteng begini dibilang sopir trek.. :p
Christy: tau ni stepi.. :p
Steffy: iya deh iya.. huu
Saat sedang ngobrol2 di UKS tiba2 Aditya, Andre & kak Seto datang dengan wajah gembira..
Andre: akhirnya di setujuin juga proposalnya..
Angel: proposal Apa’an ndre?
Aditya: ini njel.. *ngasih proposalnya
Angel: waaah jadi kita besok berangkat ke Jogya..??
Gigi: asiikk..
Kak Seto: yap, gue sama Adit udah nyusun acaranya, pasti bakal seru banget.. sekalian menyambut datangnya Angga kembali dikehidupan kita
Angga: haha thanks ya bro..
Beck: yaudah gimana kalo sekarang kalian latihan lagi buat besok..
Cherly: bener tuh, kamu udah baikan kan gga?
Angga: aku udah gpp.. 
Christy: beneran gpp?
Angga: iya sayang, kamu latihan gih, nanti aku nyusul kesana..
Christy: yaudah yuk Cher..
Cherly: yuk temen2..
Akhirnya Cherrybelle latihan untuk mempersiapakan perfoment mereka besok.. dengan lagu andalan mereka “Diam Diam Suka” dengan nuansa budaya Indonesia..
Keesokan harinya menjelang tour kedua anak2 kampus yang akan dilaksanakan di jogyakarta tepatnya disebuah kapal mewah dg nuansa romantis.. anak2 remaja terlihat sibuk untuk mempersiapkan penampilan mereka masing2 di acara tersebut.. Aditya sebagai ketua pelaksana acara tersebut mempersiapkan seluruh peserta yang ikut di acara tersebut..
Aditya: teman2 sudah siap berangkat??
All: siaapp..
Aditya: oke kalo udah siap yuk berangkattt.. naik ke Bis semuaa..
seperti biasa, saat di bus Anak2 Remaja itu duduk dengan pasangannya masing2, namun kezia duduk dengan Gigi karena Kevin tidak bisa ikut karena ada pertandingan basket yang tidak bisa ditunda, sedangkan Felly duduk dengan siapa lg kalo bukan sama Stepii -,-
Saat sedang di Bis, Anisa dan Aditya ngobrol..
Aditya: Nis, nanti aku bakal kasih sesuatu special buat kamu..
Anisa: apa’an dit?
Aditya: apa yaa? kasih tau gk ya?
Anisa: ihhh aditt..
Aditya: nanti ya waktu acara berlangsung 
Begitupun dengan pasangan yang sangat romantis yaitu Angga dan Christy mereka juga ngobrol dan kangen2an..
Angga: Chis..
Christy: kenapa gga?
Angga: kamu liatin apa’an sih di jendela? Mending liatin aku.. 😀
Christy: yeee..emang pengen banget di liatin? Aku lg liatin pemandangan biar aku gk mabok..
Angga: sini, aku punya cara biar kamu gk mabok
Christy: gimana?
Angga: sini deketan..
Christy: apasih?
Angga: *kelitikin* 😀
Christy: ihhh Angga, becanda mulu..
Angga: hha.. My princess kalo cemberut makin cantik 😀
Christy: huuu
Akhirnya rombongan pelajar itu tiba di Jogya dan mulai menaiki kapal yang sudah dipersiapkan..
malam harinya menjelang acara utama, masing2 individu menyiapkan gaun yg akan dipakai di acara inti itu.. begitu juga dengan Cherrybelle yang menjadi salah satu pengisi acara tersebut.. Cherrybelle tampil dengan mengunakan dress batik indah sekali.. dengan membawakan lagu “Diam Diam Suka” dan koreo tradisional dance mereka tampil memukau, cantik, dan energic..
Begitu juga dengan pujaan hati mereka masing yang berpenampilan keren dan ganteng2..
Selesai mereka perform acara selanjutnya adalah acara penutup yaitu makan2 & dansa dengan masing2 pasangan..
Andre: njel, ini buat kamu.. *sodorin bunga*
Angel: uhh so sweet banget ndre.. makasih ya :*
Andre: bungan ini cantik kayak kamu, yuk dansa..
Merekapun berdansa dengan di iringi lagu “Celine Dion-Power Of love” begitu pun dengan Angga & Christy, Kak Seto & Auryn, Beck & Cherly, serta Aditya & Anisa.. sedangkan Gigi, Kezia, Felly dan Christy makan2 di meja makan..
Saat sedang berdansa tiba2 suasana hening saat Aditya memberikan sesuatu yang special untuk Anisa..
Aditya: Nis.. Aku sayang banget sama kamu, aku mau hidup sama kamu selamanya.. dihari yang indah ini aku pengen kasih kamu cincin ini untuk tanda ikatan kita..
Anisa: iya dit.. aku juga sayang banget sama kamu..
Aditya: *menyelipkan cincin ke jari Anisa dan mencium tangan Anisa serta kening Anisa.. :*
Felly & steffy: so sweet…. :*
All: *tepuk tangan*

SELESAI.. ci u babay.. ^^

DIAM DIAM SUKA STORY (PART XI)

BE5uq5WCcAAunCq
Saat malam hari Christy sedang membeli makanan tapi makanan nya jatuh karena Christy keserempet motor.. dan ternyata itu Reno yang menabrak..
Reno: maaf2 gk sengaja.. sini gue bantuin beresin.. *sambil beresin makanan
Christy: Reno…
Reno: lo kan yang kemaren negor gue di kampus.. maaf makanan nya jadi berantakan.. nanti gue beli’in lagi..
Christy: gapapa gausah..
Reno: udah nanti gue beli’in.. tapi lo ikut gue beli obat dulu buat adek gue, dia lg demam tinggi makannya td gue buru2..
Christy: adek kamu sakit, yaudah ayo beli obat *panik
Reno: *sejenak melihat Christy* yaudah yuk naek.. tapi nama lo siapa ya? Sering ketemu tp gue blm tau nama lo..
Christy: Christy..
Dan mereka pun pergi ke apotik untuk membeli Obat, setelah membeli Obat mereka menuju rumah Reno dan menemui adik Reno yang sedang sakit..
Reno: Lunaa.. kaka dateng nih.. *jalan ke kamar*
Reno: Luna, ni kaka beli obat buat kamu, di minum ya..
Luna: iya kak, kaka yang itu siapa kak?
Christy: haii aku Christy temen nya Reno.. 🙂
(Luna itu anak yang baik dan cantik, dia sekolah kelas 2 SMP.. sebenarnya Reno adalah Angga, Luna menemukan Angga terluka di dasar Jurang.. Luka nya tidak terlalu parah hanya saja kepalanya terkena benturan yang sangat keras yang mengakibatkan Angga Amnesia, dan saat Angga sadar Luna bilang ke Angga bahwa dia adalah adik nya, Luna memang pengen sekali punya kakak, karena dia hidup sebatang kara)
Reno: iya dia temen kakak..
Luna: kaka Christy Cantik..
Christy: makasih  kamu juga cantik.. cepet sembuh yaa
Reno: yaudah, Luna istirahat ya, kakak keluar dulu..
Christy: dadah luna..
Luna: daah kak..
Akhirnya Angga dan Christy melanjutkan perjalanan untuk membeli makanan Christy yg jatuh tadi..
Sementara itu di tempat yang lain Anisa sedang telfonan dengan Aditya.
Adit: Nis, coba deh liat ke Jendela kamar kamu..
Anisa: emang ada apa’an dit..?
Adit: udah, liat aja dulu..
Anisa: udah nih, aku udh di ke jendela, mana gk ada apa2..
Adit: sekarang kamu liat ke atas..
Anisa: emmm.. iyaa kenapa di atas..
Adit: aku sekarang lagi liat bintang diatas, dan disitu ada wajah kamu, kamu liat juga deh, nanti ada wajah aku disana 😀
Anisa: Ya Ampun dit, kamu ada2 aja, *sambil liatin bintang* eh iya deh tuh ada muka kamu jelek banget 😀
Adit: tapi jelek2 gini kamu suka kan? :p
Anisa: huuu.. dit liat deh ada bintang jatuh, ayo buat permohonan..
Adit: masih percaya sama yang begituan?? Kalo Aku gak harus nunggu bintang jatuh buat bikin permohonan, tp setiap saat aku selalu bikin permohonan supaya kamu selalu di samping aku.. :*
Anisa: aahh aditt.. so sweet banget sih.. :* :*
Sementara itu Reno dan Christy sudah sampai di warung untuk membeli makanan..
Reno: kamu mau makan dirumah? Disini aja sekalian sama aku..
Christy: yaudah..
Akhirnya mereka makan berdua sambil ngobrol2.. Christy juga tak henti menatap Reno dan merasa rindu dengan Angga..
Reno: Chris kok diem aja, itu makanan nya dimakan..
Christy: eh iya2.. Ren, kamu mirip banget sama Angga..
Reno: emang Angga itu siapa? Pacar kamu?
Christy: iya.. tapi dia udah pergi..
Reno: pergi kemana?
Christy: Angga kecelakaan, motor nya masuk jurang.. dia pergi untuk selamanya..
(tiba2 Reno sakit kepala dan kebayang-bayang tentang kecelakaan)
Christy: Ren, Reno kamu kenapa? *panik
Reno: aduh sakit banget kepala aku Chris..
Christy: kamu gapapa2..? ayo ke rumah sakit..
Reno: udah gapapa2, gausah ke rumah sakit..
Dalam hati reno berkata dia kenal dekat dengan Christy namun ingatan nya masih samar2 dan belum pulih.